PENDETEKSI KEKERUHAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER
AT89S51 DENGAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN LED INFRAMERAH
Skripsi
Untuk memenuhi
sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Fisika Jurusan
Fisika
Oleh
HEDLYNI
07 135 064
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
ANDALAS
Padang, 2011
ABSTRAK
Air yang keruh
akan menyebabkan intensitas cahaya yang masuk kedalamnya berkurang. Dengan
demikian tingkat kekeruhan air dapat dideteksi dengan alat pengukur intensitas cahaya.
Kegiatan rancang bangun dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan alat yang dapat
digunakan untuk mengukur tingkat kekeruhan air sebagai pemanfaatan piranti
elektronika berupa fototransistor. System ini terdiri dari mikrokontrolel
AT89S51 sebagai pemroses data dalam bahasa C, dan ADC digunakan untuk
mengkonfersi sinyal analog ke digital karena fototransistor kluarannya masih
analog. Alat ini digunakan sebagai system pengontrol dengan keluarannya berupa
alarm.
Kata Kunci: intensitas
cahaya, sensor fototransistor, mikrokontroler AT89S51, ADC 0804, Alarm.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan
sumber kehidupan yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup, seperti untuk
kebutuhan sehari-hari, sarana transportasi dan sebagai sumber energi seperti
untuk PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). Air dapat digolongkan menjadi dua
bagian yaitu air bersih dan air kotor yang keduanya memiliki karakteristik
masing- masing. Air bersih merupakan salah satu jenis sumber daya berbasis air
yang bermutu baik dan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau
melakukan aktivitas sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.
Sebagaimana kita ketahui, air keruh merupakan salah satu ciri air yang tidak
bersih dan tidak sehat. Pengkonsumsian air keruh dapat mengakibatkan timbulnya
berbagai jenis penyakit seperti cacingan, diare dan penyakit kulit. Menurut
Departemen Kesehatan Indonesia, air minum yang baik untuk dikonsumsi adalah air
minum yang memiliki syarat-syarat antara lain tidak berasa, tidak berbau, tidak
berwarna dan tidak mengandung logam berat. Air yang di peroleh dari sumber alam
yang dikonsumsi oleh manusia memiliki risiko bahwa air telah tercemar oleh bakteri
(misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya lainnya. Air bersih
sangat dibutuhkan khususnya daerah perkotaan yang menggunakan fasilitas PDAM
(Perusahaan Daerah Air Minum) untuk sumber air bersih. Tidak terkecuali Kota
Padang, sekitar 60% akan kebutuhan air bersih dipasok dari PDAM. PDAM kota
Padang khususnya di daerah Lubuk Minturun memasok air dari sungai atau
menggunakan air permukaan yang tingkat kebersihan airnya tergantung pada
keadaan air sungai. Umumnya, air menjadi keruh setelah hujan turun relatif
lebat dan lama. Berdasarkan survei yang telah dilakukan, operator PDAM tersebut
mendeteksi kekeruhan setiap satu jam sekali dan setelah hujan turun. Tingkat kekeruhan
air ini diamati dengan cara mengambil sampel air sungai dan mengamatinya di
laboratorium. Air sungai dengan tingkat kekeruhan tertentu akan diberi
perlakuan tertentu sebelum disalurkan ke rumah-rumah penduduk. Hal ini kurang
efektif dan efisien, karena dilakukan secara manual dan mengandalkan pengamatan
secara visual. Dalam rencana penelitian ini penulis bermaksud untuk
merancang-bangun alat pendeteksi tingkat kekeruhan air yang akan digunakan
untuk memberitahukan operator dalam memberikan perlakuan terhadap air keruh
tersebut.
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini
bertujuan untuk menghasilkan model desain sistem sensor pendeteksi kekeruhan
air yang dapat membantu operator PDAM berbasis mikrokontroler AT89S51 dengan
menggunakan sensor fototransistor dan LED Inframerah.
1.3 Manfaat Penelitian
Manfaat yang
diinginkan dari penelitian ini adalah :
1)
Memudahkan
Operator PDAM untuk mengetahui kekeruhan air.
2)
Agar
masyarakat terjamin mendapatkan air bersih dari PDAM.
1.4 Batasan Masalah
Agar dapat
dilakukan secara lebih terfokus, maka penelitian ini dibatasi pada
hal-hal berikut
:
1)
Pendeteksi
air yang dilakukan dengan menggunakan air PDAM, air sungai,
a.
air
minum kemasan dan air kopi.
2)
Sistem
sensor yan dirancang terdiri dari fototransitor dan LED inframerah.
3)
Komponen
pemeroses yang digunakan adalah Mikrokontroler AT89S51.
4) Bahasa
pemograman yang digunakan adalah bahasa C.
BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari rancang
bangun sistem pendeteksi kekeruhan air berbasis mikrokontroler AT89S51 dengan
menggunakan sensor fototransistor yang telahdilakukan ini, dapat penulis
menyimpulkan bahwa :
1)
Sistem
pendeteksi kekeruhan air telah berhasil mendeteksi perubahan tingkat kekeruhan
air dengan sampel air minum kemasa, air PDAM, air sungai dan air kopi. Walaupun
perubahan tegangannya sangat kecil.
2)
Semakin
tinggi tingkat kekeruhan air atau semakin keruhnya air, maka tegangan juga
semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya, apabila airnya bersih atau jernih. Maka
tegangan yang dihasilkan juga akan kecil.
3)
Tegangan
acuan yang dipakai agar alarm berbunyi adalah 1,656 volt, diatas tegangan yang
dihasilkan oleh air PDAM dan dibawah tegangan air sungai.
5.2 Saran
Dalam pembuatan
system pendeteksi kekeruhan air ini mungkin bisa lebih difariasikan lagi dengan
keluaran memakai LCD agar terlihat tegangan yang terbaca oleh sensor
fototransistor dan juga dapat menggunakan lampu sebagai tampilannya juga.
DAFTAR
KEPUSTAKAAN
- Budiharto, W, 2005, Perancangan Sistem dan Aplikasi Mikrokontroler, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
- Budioko, T, 2005, Belajar dengan Mudah dan Cepat Pemrograman Bahasa C dengan SDCC Pada Mikrokontroler AT89X051/AT89C51/52 Teori Simulasi dan Aplikasi, Gava Media, Yogyakarta.
- Dipo, bariguna, CB, 2008, Studi Tingkat Kekeruhan Air Menggunakan Citra Radar Airsars. Fakultas Pertanian Intitut Pertanian, Bogor.
- Fraden, J. 1996. Handbook of Modern Sensors. California : Thermoscan, Inc.
- Leach, D.P., dan A.P. Malvino, 1994, Prinsip-prinsip dan Penerapan Digital, Elangga, Jakarta.
- Putra, A.E., 2004, Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55 (Teori dan Aplikasi), Gava Media, Yogyakarta.
- Uldin, Rizal, 2006, Pemanfaatan Rangkaian Pengukur Intensitas Cahaya Untuk Rancang Bangun Alat Pengukuran Tingkat Kekeruhan Air, Universitas Negri Semarang, Semarang.
- Very, A, dkk, Sistem Pendeteksi Kelayakan Air Minum dalam Kemasan (AMDK) Sebagai Solusi Alternatif BPOM Berbasis Mikrokontroler. Kampus ITS Sukolilo. Surabaya.
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 tahun 1990, Penggolongan Air Menurut PeruntukkannyaI. Jakarta.
Referensi : http://repository.unand.ac.id/16932/1/skripsi.pdf
Sensor kekeruhan air bs kah untuk melihat kadar kekeruhan air beras?
BalasHapus