BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51
Oleh :
Aswadi Novrian
(L2F 303 428)
Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Teknik
Universitas
Diponegoro
Abstrak-Sungai
merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat yang hidup di sepanjang bantaran
sungai dan masyarakat perkotaan. Ketika hujan maka akan terjadi luapan air di
berbagai kawasan sehingga mengakibatkan genangan air di beberapa tempat
sehingga dapat mengakibatkan banjir. Untuk mengurangi dampak kerugian yang
diakibatkan oleh genangan air tersebut maka salah satu cara adalah harus
mengetahui ketinggian permukaan air. Perangkat ukur yang digunakan saat ini
masih banyak yang menggunakan tanda garis yang dibuat sedemikian rupa. Dari
permasalahan diatas maka dibuatlah suatu alat yang dapat mengukur tinggi muka
air sungai secara digital dengan menggunakan pelampung yang ditaruh pada
permukaan air dan dihubungkan dengan tahanan geser. Ketika pelampung tersebut
mendapat tekanan keatas maka pelampung tersebut akan mengubah level tegangan yang
dilewatkan pada tahanan geser tersebut. Pengukuran ini menggunakan ADC0804
untuk mengubah level tegangan menjadi data digital 8 bit dan mikrokontroler
AT89S51 sebagai pengendali, dan Tinggi Muka Air Sungai akan ditampilkan dalam
satuan sentimeter pada sebuah LCD dan akan tersimpan pada komputer dengan
menggunakan komunikasi serial.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sungai merupakan
sumber kehidupan bagi masyarakat yang hidup di sepanjang bantaran sungai dan
masyarakat yang tinggal di perkotaan sekitar sungai tersebut. Karena air sungai
tersebut diolah menjadi sumber air bersih dan di salurkan ke masyarakat. Ketika
hujan akan terjadi luapan permukaan air di berbagai kawasan sehingga
mengakibatkan terjadinya genangan air di beberapa tempat. Genangan air tersebut
dapat diakibatkan dari pembuangan sampah kesungai oleh masyarakat yang tinggal
di sekitar sungai, dan dampak dari perkembangan kawasan kota, sehingga
mengakibatkan sedikitnya kawasan resapan air. Untuk dapat mengurangi dampak
kerugian yang ditimbulkan oleh genangan air tersebut maka salah satu cara
adalah harus mengetahui tinggi permukaan air di sungai itu sendiri. Pengukuran
yang digunakan saat ini masih menggunakan tanda garis yang dibuat sedemikian
rupa. Pada tugas akhir ini ingin mencoba membuat suatu alat yang mampu mengukur
tinggi permukaan air sungai secara digital. Pengukuran tinggi permukaan air
sungai ini dilakukan
dengan
menggunakan tahanan geser sebagai sensor yang dihubungkan dengan pelampung dan
pemberat pada salah satu sisinya. Ketika pelampung tersebut mendapat tekanan
keatas
maka pelampung
tersebut akan mengubah level tegangan yang dilewatkan pada tahanan geser
tersebut. Dengan menggunakan pengubah analog ke digital maka level tegangan
tersebut akan diubah ke dalam bentuk data biner 8 bit. Pengaturan sistem secara
keseluruhan menggunakan mikrokontroller AT89S51. Hasil pengukuran tersebut akan
ditampilkan dalam bentuk desimal dengan satuan sentimeter pada sebuah LCD dan
disimpan pada komputer.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan
tugas akhir ini adalah untuk membuat suatu perangkat yang mampu mengukur tinggi
muka air sungai secara digital berbasis mikrokontroler.
C. Pembatasan Masalah
Dalam tugas
akhir ini penulis akan membuat batasan permasalahan agar tidak menyimpang dari
pokok pembahasan yang sebenarnya.
Hal-hal yang dibuat dan dibahas dalam tugas
akhir ini adalah sebagai berikut :
1.
Sistem
yang dibuat menggunakan mikrokontroler AT89S51.
2.
Sensor
yang digunakan adalah tahanan geser.
3.
Pengubah
analog ke digital menggunakan ADC0804, yang merupakan IC CMOS 8 bit.
4.
Sistem
ini dirancang menggunakan pelampung dan pemberat pada salah satu sisinya.
5.
Data
yang diterima disimpan dalam RAM dan ditampilkan pada LCD 2x16 baris dan tidak
disimpan pada EEPROM.
6.
Sistem
dianggap bekerja secara ideal, sehingga adanya kerusakan-kerusakan pada
komponen diabaikan.
II. DASAR TEORI
A. Transduser
Potensiometer
Transduser
potensiometer adalah sebuah alat elektromekanik yang mengandung elemen tahanan
yang dihubungkan dengan sebuah kontak geser yang dapat bergerak. Gerakan kontak
geser menghasilkan suatu perubahan tahanan yang bisa linier, logaritmis,
eksponensial, dan sebagainya. Elemen tahanan yang digunakan dapat berupa komposisi
karbon atau wirewound (lilitan kawat). Simbolsimbol potensiometer dapat
dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1
Simbol-simbol Potensiometer.
Potensiometer
digunakan secara luas meskipun keterbatasannya banyak. Efisiensi listriknya
sangat tinggi dan dapat memberikan suatu keluaran yang cukup untuk memperoleh
operasi pengontrolan tanpa penguatan selanjutnya. Potensiometer bisa dieksitasi
dari AC ataupun DC dan demikian dapat melayani cakupan pemakaian yang luas.
B. Pengubah
analog ke digital
ADC (Analog
to Digital Converter) mengambil tegangan masukan analog dan setelah beberapa
saat menghasilkan kode keluaran digital yang merepresentasikan tegangan masukan
analog. Secara
umum, proses pengubahan analog ke digital lebih rumit dan lebih menghabiskan
waktu dari pada prosespengubahan digital ke analog, dan beberapa metode yang
berbeda telah di kembangkan dan digunakan.Terdapat banyak sekali jenis ADC,
yang masing-masing ADC mempunyainkarakteristik yang berbeda-beda. Pada sistem
ini digunakan ADC0804 yang mempunyai tegangan input referensi yang dapat
diatur agar dapat mengkodekan sekecil apapun tegangan analog sehingga
menjangkau resolusi maksimal 8 bit.
ADC0804
merupakan salah satu ADC yang sangat popular digunakan dalam aplikasi sistem
digital. Gambar 2 merupakan IC CMOS ADC0804 yang memiliki pin 20 buah dan
melakukan konversi menggunakan metode Successive-Approximation.
Gambar 2 ADC0804 – Successive-Approximation
dengan keluaran tristate.
·
Memiliki
dua masukan analog : Vin (+) dan Vin (-) untuk menyediakan masukan diferensial.
Dengan kata lain, masukan analog yang aktual Vin adalah merupakan selisih
tegangan pada kedua pin tersebut {Vin analog = Vin (+) – Vin (-)}. Pada
pengukuran ujung tunggal, masukan analog dihubungkan ke Vin (+), sedangkan Vin (-)
dihubungkan ke ground analog. Selama operasi normal, pengubah ini menggunakan
Vcc = 5 VDC sebagai tegangan referensinya, sehingga masukan analo memiliki
jangkauan dari 0 V sampai 5 V pada skala penuhnya.
·
Mengubah
tegangan masukan analog menjadi keluaran digital 8 bit. Keluaran digitalnya
merupakan tristate buffer sehingga mudah dihubungkan dengan susunan bus data.
Dengan keluaran 8 bit maka resolusinya adala 5V/255 = 19,6 mV.
·
Memiliki
rangkaian pembangkit detak (clock) internal yang menghasilkan frekuensi sebesar
f = 1/(1,1xRC), dimana R dan C adalah nilai komponen yang terhubung secara
eksternal.
·
Memiliki
koneksi ground yang berbeda untuk tegangan analog dan digital. Pin 8
adalah ground analog yang dihubungkan ke titik referensi bersama dari
rangkaian analog yang membangkitkan tegangan analog. Pin 10 adalah ground digital
yang digunakan oleh semua piranti digital dalam sistem.
C.
Mikrokontroler AT89S51
Mikrokontroler
AT89S51 adalah sebuah chip mikrokomputer 8 bit yang mempunyai 4 Kbyte
memory program jenis flash atau disebut Flash PEROM (Programable
& Erasable Read Only Memory). Chip mikrokontroler ini terdiri
dari kombinasi CPU 8 bit dengan flash memory, menjadikan AT89S51
sebagai mikrokomputer yang sangat populer, berdaya guna yang dapat memberikan
solusi paling efektif, murah dan sangat fleksibel untuk aplikasi -
aplikasi pengontrolan. AT89S51 mempunyai beberapa kelebihan antara lain
memiliki flash memory 4 Kbyte, RAM 128 byte, 32 keluaran
Input-Output, dua timer 16 bit, 2 masukan interupsi, port serial
dua arah, rangkaian clock dan osilator internal. Blok diagram piranti
mikrokontroler AT89S51 dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3
Konfigurasi Penyemat AT89S51.
D. Display
Display merupakan
perangkat yang dapat menampilkan informasi yang diperlukan secara visual.
Beberapa macam display yang ada pada pasaran diantaranya adalah tabung
CRT, LCD, seven segment, LED, dan lain-lain. LCD merupakan salah satu display
yang praktis dan sederhana dalam menampilkan hasil dari suatu program yang
besar. Tipe LCD yang sering digunakan yaitu tipe M1632, dimana LCD ini
mempunyai pena masukan, catu daya dan lainnya seperti diperlihatkan pada Gambar
4.
Gambar 4
Konfigurasi pena LCD M1632.
III. PERANCANGAN
Perancangan pada
Tugas Akhir ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu perancangan perangkat keras (hardware)
dan perancangan perangkat lunak (software). Perangkat keras TMA (Tinggi
Muka Air) dan komputer penerima. Perancangan perangkat keras berupa penyusunan
komponenkomponen elektronika menjadi satu kesatuan sistem rangkaian yang bisa
bekerja sesuai yang diharapkan. Sedangkan perancangan perangkat lunak meliputi
program yang dibutuhkan dalam sistem, yang meliputi program pengambilan dan
pengiriman data, program monitoring melalui komputer.
A. Perancangan
Perangkat Keras
Perangkat keras
ini terdiri dari sensor tinggi muka air, pengubah analog ke digital (ADC0804),
sistem minimum mikrokontroler, LCD M1632, antarmuka, catu daya untuk memberikan
tegangan masukan pada sensor danmikrokontroler. Fungsi dari sensor adalah
memberikan informasi real-time pada mikrokontroler mengenai kondisi
tinggi muka air melalui ADC0804 dengan mengubah level tegangan dari 0 – 5V.
Mikrokontroler mengambil data dari ADC0804 kemudian menampilkannya pada LCD
M1632 dan mengirimkannya ke komputer. Fungsi antarmuka adalah sebagai perantara
antara port serial mikrokontroler dan port serial komputer. Secara umum blok
diagram tinggi muka air dapat ditunjukkan pada Gambar 5.
Gambar 5 Blok Diagram
Pengukuran Tinggi Muka Air (TMA).
Secara garis
besar prinsip kerja pengukur tinggi muka air ini adalah perubahan tegangan dari
sensor akan dimasukkan pada tegangan input pada ADC0804 dimana tegangan input
tersebut akan diubah dari level tegangan menjadi data digital 8 bit. Dari data
tersebut akan diubah oleh mikrokontroler menjadi nilai desimal dalam bentuk
satuan sentimeter kemudian akan ditampilkan pada LCD, serta dikirim ke
komputer.
1. Perancangan
Sensor Tinggi Muka Air
Sensor tinggi
muka air dibuat dari transduser potensiometrik atau tahanan geser. Penggunaan
transduser potensiometrik adalah untuk dapat membagi level tegangan dari 0 – 5V
yang diperlukan oleh ADC0804 serta tidak memerlukan penguatan selanjutnya.
Gambar 6 menunjukkan bentuk dari sensor tinggi muka air sungai. Kontak geser
pada transduser potensiometrik tersebut digerakkan oleh sebuah baut yang akan
berputar apabila air yang diukur bertambah atau berkurang, sehingga posisi
hambatan pada tahanan besar atau kecil.
Gambar 6 Sensor
Tinggi Muka Air.
Penggerak sensor
menggunakan sebuah pelampung yang dikopel dengan pemberat pada salah satu
sisinya. Pelampung tersebut akan menggerakkan suatu lingkaran, dimana lingkaran
tersebut mempunyai keliling lingkaran 10 cm. Keliling lingkaran tersebut
didapat dari mengukur secara manual dari tegangan 0V sampai dengan tegangan 5V,
dari pengukuran tersebut didapat 51 kali putaran, sedangkan tinggi maksimum
yang dapat dihasilkan adalah sebesar 510 cm, sehingga keliling lingkaran
didapat dari tinggi maksimum yang dihasilkan dibagi jumlah putaran pada sensor,
yaitu 510/51 = 10 cm.
2. Perancangan
Pengubah Analog ke Digital 0804
Pengubah analog
ke digital 0804 merupakan IC 8 bit. Masukan berupa sinyal analog dengan
tegangan 0 Vdc sampai 5 Vdc. Tegangan analog yang masuk ke ADC0804 ini akan diubah
menjadi bilangan biner 8 bit yang selanjutnya sebagai masukan pada port 0 dari
AT89S51. Adapun mode yang digunakan pada ADC0804 ini bekerja pada mode free
running. Rangkaian free running ADC0804 ditunjukkan pada Gambar
7, nilai komponen diperoleh dari datasheet ADC0804.
Gambar 7
Rangkaian ADC0804 Free Running.
3. Perancangan
Mikrokontroler AT89S51
Pada Tugas Akhir
ini digunakan memori internal dari mikrokontroler AT89S51 yaitu pada flash PEROM.
Dengan ditempatkannya lokasi program pada flash PEROM AT89S51,
maka sistem
mikrokontroler yang digunakan menjadi sangat ringkas karena hanya terdiri dari
sebuah mikokontroler AT98S51 (single chip mode) dimana rangkaiannya
ditunjukkan pada
Gambar 8. Mikrokontroler AT89S51 bekerja berdasarkan progam
yang telah
dimasukkan ke dalam memorinya. Pada Tugas Akhir ini digunakan memori internal
dari mikrokontroler AT89S51 yaitu pada flash PEROM.
Gambar 8
Rangkaian Mikrokontroler AT89S51.
4. LCD M1632
LCD ini
digunakan untuk menampilkan Tinggi Muka Air yang sebenarnya. Jenis LCD yang
digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah LCD matrix 2x16 seperti
diperlihatkan
pada Gambar 9.
Gambar 9
Rangkaian LCD M1632.
LCD ini
dihubungkan pada port 1 mikrokontroller AT89S51. Potensio 10k_ berfungsi
untuk mengatur tegangan operasi LCD pada kaki VLCD. Besarnya tegangan tersebut
akan mempengaruhi ketajaman karakter yang tampak pada LCD. Tipe LCD yang
digunakan adalah tipe M1632, yang terdiri atas 2 baris dan 16 kolom.
5. Komunikasi
serial Mikrokontroler dengan Komputer
Antarmuka serial
RS232 dibutuhkan untuk menjembatani jalur komunikasi serial (RS232) komputer
dengan system mikrokontroler. Hal ini dikarenakan kedua sistem ini memiliki
aras tegangan logika yang berbeda (RS232 menggunakan aras -12V dan +12V untuk
mewakili logika 1 dan 0, sedangkan keluaran mikrokontroler menggunakan aras
tegangan TTL +5V dan 0V). Rangkaian yang digunakan ditunjukkannGambar 10
(dikutip dari datasheet MAX232).
Gambar 10 Antar
Muka Serial Mikrokontroler dengan Komputer.
B. Perancangan
Perangkat Lunak
Pada tugas akhir
ini bahasa pemograman yang digunakan adalah bahasa assembler. Dalam membuat
tugas akhir ini digunakan program ALDS versi 3.00. ALDS merupakan sebuah software
pengubah bahasa assembler ke dalam kodekode bahasa mesin (hexadecimal).
Bahasa assembler sendiri memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan mikrokontroler
sehingga alat ini dapat bekerja. Perancangan perangkat lunak pada
mikrokontroler ini untuk mengolah sinyal biner dari ADC0804 menjadi angka
desimal mengikuti
diagram alir
pada Gambar 11.
Gambar 11
Diagram Alir Program TMA
Dari diagram
alir Gambar 11, dapat dilihat bahwa untukmengukur tinggi muka air maka proses
pertama yang dilakukan adalah inisialisasi LCD dan serial, kemudian tampilan
awal dengan tulisan “TINGGI AIR” dan “CM” pada baris kedua. Kemudian
mikrokontroler mengambil data dari ADC0804 hasil dari konversi dari tegangan
analog, setelah itu mikrokontroler akan mengecek karakter ‘A’ dari komputer.
Karakter ini sebagai tanda agar mikrokontroler mulai melakukan komunikasi. Jika
tidak menerima karakter ‘A’ maka mikrokontroler tidak akan mengirim data ke
komputer. Data yang diambil dari ADC0804 adalah data biner 8 bit yang kemudian
dikonversikan kedalam bentuk desimal. Sehingga tampilan pada LCD data sudah dalam
bentuk desimal dengansatuan sentimeter.
C. Pemrograman
Delphi 7
Setelah program
pengambilan data dan ditampilkan dalam LCD, maka untuk melengkapi sistem dalam
Tugas Akhir ini dibutuhkan progam penampil data pada komputer. Program penampil
data akan menampilkan data Tinggi Muka Air yang telah didapatkan dalam bentuk
grafik dan tabel. Selain itu, program penampil data ini juga berfungsi untuk
menyimpan rekaman data-data yang telah didapatkan. Program basis data yang
disediakan oleh Delphi dengan menggunakan format Paradox. Program
penampil data Tinggi Muka Air adalah programutama yang dibuat dengan bahasa
pemrograman Delphi 7. Program Penampil data Tinggi Muka Air akan
menampilkandata Tinggi Muka Air dari data yang disimpan pada tabel
basis data.
Diagram alir penampil TMA ditunjukkan pada Gambar 12. Untuk pembacaan data
dengan menggunakan port serial, diperlukan sebuah komponen tambahan.
Komponen serial yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah ComPort Library
version 3.0 dari Dejan Crnila. Gambar 12 Diagram alir program penampil data
TMASetiap kali melakukan komunikasi, mikrokontroler harus menunggu komputer
mengirimkan karakter ‘A’. Karakter ‘A’ ini sebagai tanda agar mikrokontroler
mulai melakukan komunikasi. Jika tidak menerima karaker ‘A’ maka mikrokontroler
akan selalu mengecek sampai computer mengirimkan karakter ini. Diagram alir
program mikrokontroler ditunjukkan pada Gambar 13.
Gambar 13
Diagram Alir Program Komunikasi Mikrokontroler
Untuk
berkomunikasi dengan mikrokontroler melalui port serial, diperlukan
sebuah komponen tambahan. Komponen serial yang digunakan dalam Tugas
Akhir ini adalah ComPort Library version 3.0 dari Dejan Crnila. Untuk
menampilkan data secara real time maka komputer akan melakukan
perintah pengambilan data kemudian melakukan konversi dan disimpan
dalam table dan kemudian ditampilkan dalam bentuk grafik. Diagram alir
program serial komputer dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14
Diagram alir program Serial Komputer
IV. PENGUJIAN
DAN ANALISIS
Pengujian kerja
sistem sangat penting dilakukan karena menentukan kerja sistem secara
keseluruhan. Pengujian hardware terdiri dari pengujian sistem minimum
AT89S51 dan pengujian perangkat keras pendukung yang dipergunakan, seperti :
Pengujian rangkaian sensor, pengujian rangkaian ADC0804 dan pengujian sistem
minimum yang merupakan faktor terpenting dalam sistem karena jika terdapat
kesalahan maka sistem keseluruhan tidak akan dapat berjalan dengan
baik.
A. Pengujian
Rangkaian ADC 0804
ADC yang
digunakan adalah ADC0804 dengan mode free running yaitu tanpa
pengontrolan dari luar, sehingga ADC akan mengubah data analog menjadi
data digital secara terusmenerus. Pengujian ini dilakukan dengan menghubungkan kaki
masukan ADC dengan tegangan variabel dan menghubungkan 8 bit keluaran dengan
indikator LED seperti ditunjukkan Gambar 15.
Gambar 15
Rangkaian Pengujian ADC0804.
Gambar 16 Grafik
Hubungan Tegangan Masukan Analog dengan Keluaran ADC0804.
Dari Gambar 16
dapat diketahui bahwa pada umumnya hubungan tegangan masukan analog dengan
keluaran biner 8 bit pada ADC0804 adalah linier.
B. Pengujian
Sistem Minimum AT89S51
Pengujian ini
dilakukan dengan memberikan suatu program input output sederhana yaitu dengan
jalan mengisikan program pada memori internal mikrokontroler AT89S51 dengan
algoritma sebagai berikut :
1)
Ambil
data dari port 0 kemudian keluarkan pada port 1, port 2, dan port
3, tunda sesaat.
2)
Lompat ke mulai.
Langkah diatas
dilakukan karena port 0 digunakan sebagai input data dari sensor
Tinggi muka air dan port 1 digunakan sebagai output tampilan LCD,
port 2 digunakan sebagai output ke driver LCD, sedangkan port
3 digunakan sebagai komunikasi serial dengan komputer.
C. Pengujian
Sensor Tinggi Muka Air
Pengujian sensor
Tinggi Muka Air ini dilakukan dengan mengukur tegangan yang mengalir melalui
tahanan geser dengan cara mengukur tahanan seperti Tabel 1 kemudian memberikan
tegangan sebesar 5 volt dan mengukurnya. Hasil pengukuran tegangan pada tahanan
geser dapat dilihat pada Table 1.
Tabel 1 Hasil
pengukuran Tegangan pada Sensor.
Tahanan Geser /
Sensor
( k.Lamda )
|
Tegangan
Terukur ( V )
|
10
|
0,43
|
20
|
0,93
|
30
|
1,41
|
40
|
1,90
|
50
|
2,38
|
60
|
2,88
|
70
|
3,36
|
80
|
3,86
|
90
|
4,36
|
100
|
4,90
|
Dari hasil
pengukuran yang menggunakan multimeter digital merek HELES tipe UX37TR, setiap
penambahan tahanan sebesar 10 k_ didapat tegangan bertambah pula dengan selisih
tegangan sebesar ± 0,5 VoltDC. Tahanan geser yang digunakan adalah 100k_.
Karena masukan ADC0804 adalah tegangan maka rangkaian yang mudah yaitu penggunaan
tahanan geser sehingga tidak memerlukan rangkaian yang rumit dan tidak
memerlukan penguatan selanjutnya, tetapi ada kekurangan dalam penggunaan
tahanan geser ini yaitu adanya gesekan mekanis dari kontak geser terhadap
elemen tahanan sehingga dapat menyebabkan derau jika elemen menjadi aus,
kemudian adanya faktor suhu ketika tahanan geser ini dipakai sehingga
penunjukan pada LCD dapat mengalami toleransi perubahan sebesar satu bit.
D. Pengujian
Program Delphi 7
Pengujian
terhadap Program Borland Delphi 7.0 bertujuan untuk menguji mekanisme kerja
program penampil data. Program pada komputer penerima dirancang untuk bisa mengambil
data parameter tinggi muka air, menampilkannya dalam bentuk grafik, dan
menyimpannya secara permanen dalam basis data. Program ini terdiri atas 2 buah form
yaitu, form Tinggi Muka Air dan form mencetak data.
1. Form Tinggi
Muka Air Sungai
Pada saat
program dijalankan, yang pertama kali akan ditampilkan adalah form Tinggi Muka
Air Sungai. Form ini terdiri atas panel menu, panel Grafik Tinggi Muka
Air Sungai, panel Tabel Tinggi Muka Air. Ketika program pertama kali dijalankan
hanya akan ditampilkan panel menu dan panel Grafik Tinggi Muka Air Sungai.
Gambar 17 menunjukkan panel Tinggi Muka Air Sungai. Pada panel menu terdapat tombol-tombol
yang digunakan untuk mengakses panel dan form yang lain. Fungsi tiap
tombol adalah sebagai berikut:
1)
Tombol
Koneksi : untuk menghubungkan mikrokontroler dengan komputer.
2)
Tombol
Buka : untuk menampilkan kembali data yang telah disimpan.
3)
Tombol
Cetak : untuk menampilkan form cetak, dan mencetak data yang telah
disimpan.
4)
Tombol
Selesai : untuk mengakhiri program Tinggi Muka Air Sungai.
2. Panel Grafik
Tinggi Muka Air Sungai
Pada saat
program dijalankan untuk pertama kali, maka akan ditampilkan panel Grafik
Tinggi Muka Air Sungai. Gambar 17 menunjukkan panel Grafik Tinggi Muka Air Sungai.
Tinggi Muka Air Sungai akan ditampilkan dalam bentuk grafik yang ditampilkan
setelah data disimpan pada basis data komputer dan data Tinggi muka Air sungai
yang terukur serta tinggi maksimum yang dapat dukur.
Gambar 17 Panel
Grafik TMA Sungai.
3. Panel Tabel
Tinggi Muka Air Sungai
Untuk
menampilkan panel Tabel Tinggi Muka Air Sungai dilakukan dengan menekan tombol
Buka Data. Gambar 18 menunjukkan panel Tabel Tinggi Muka Air sungai. Panel Tabel
Tinggi Muka Air Sungai berfungsi untuk menampilkan kembali data-data parameter
yang telah disimpan dalam basis data. Dengan menekan tombol Cari Data pada
panel Tabel Tinggi Muka Air Sungai, maka data-data Tinggi Muka Air Sungai yang
telah disimpan dalam basis data akan ditampilkan kembali. Pencarian data Tinggi
Muka Air Sungai ditentukan berdasarkan dengan tanggal penyimpanan. Format data tanggal
mengikuti format tanggal pada komputer. Data Tinggi Muka Air Sungai juga dapat
dilihat secara keseluruhan dengan menekan tombol Lihat Semua. Kemudian hasil
pencarian data ditampilkan dalam bentuk tabel, seperti ditunjukkan pada Gambar
19.
Gambar 18 Panel
Tabel TMA.
Gambar 19 Panel
Tabel TMA.
4. Form Mencetak
Data
Untuk mencetak
data yang telah disimpan pada basis data, dilakukan dengan menekan tombol
Cetak. Apabila tombol Cetak ditekan, maka akan muncul form mencetak data
seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 20.
Gambar 20 Form
mencetak data.
Kemudian pada form
mencetak data diisikan data tanggal penyimpanan data Tinggi Muka Air
Sungai. Data yang dicetak adalah data Tinggi Muka Air Sungai yang ada pada rentang
waktu yang diisikan pada form mencetak data. Dengan menekan tombol Cetak
akan diperlihatkan data yang akan dicetak seperti yang ditunjukkan pada Gambar
21.
Gambar 21 Data
yang akan dicetak.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut.
1)
Perubahan
1 bit pada ADC0804 mewakili jarak 2 cm.
2)
Pengukur
Tinggi Muka Air Sungai ini dapat mengukur sampai 510 cm, dengan perubahan yang
terjadi sebesar 2 cm.
3)
Nilai
data Tinggi Muka Air hasil pembacaan disimpan secara permanen dalam tabel
Simpan di basis data untuk selanjutnya dapat ditampilkan kembali berdasarkan tanggal
penyimpanan.
4)
B. Saran
1)
Selain
tahanan geser, sensor yang dapat digunakan yaitu menggunakan cahaya, seperti
inframerah, optocoupler, atau yang lainnya.
2)
Dapat
menggunakan pengubah analog ke digital dengan resolusi 16 bit.
3)
Penambahan
perangkat catu daya cadangan akan meningkatkan kemampuan alat untuk mengatasi
masalah catu daya dari jala-jala listrik bila terjadi gangguan.
4)
DAFTAR PUSTAKA
[1] Budiharto,
Widodo, Interfacing Komputer dan Mikrokontroler, PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta, 2004.
[2] Cooper,
William David, Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran, Penerbit
Erlangga, Jakarta. 1999.
[3] Malvino, A.
P., Prinsip-prinsip Elektronika, Penerbit Erlangga, Jakarta. 1999.
[4] Martina,
Inge. Ir, Pemrograman Visual Borland Delphi 7, PT. Elek Media
Komputindo, Jakarta, 2004.
[5] Nalwan, P.
A, Panduan praktis Teknik Antarmuka dan Pemograman Mikrokontroller AT89C51,
Elek Media Komputindo, Jakarta 2003.
[6] Putra,
Agfianto Eko, Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55 (toeri dan aplikasi),
Penerbit Gava Media, 2002
[7] Tocci,
Ronald J, Digital Systems : Principles and Applications, 5th Edition,
Prentice – Hall, New Jersey, 199

Mahasiswa Jurusan
Teknik Elektro,
Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro.
Semarang, dengan
pilihan konsentrasi
Elektronika
Telekomunikasi.
Mengetahui
/ Mengesahkan :
Dosen
Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Wahyudi,
ST.MT
Trias Andromeda, ST.MT
NIP. 132 086 662 NIP. 132 283 185
Referensi :
- http://www.scribd.com/doc/92183365/Alat-Pengukur-Tinggi-Muka-Air-Sungai
- http://eprints.undip.ac.id/25542/1/ML2F303428.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar